SEMBIRAN SUKMA
Madah ku jua nan lena
terpuruk terpaku dalam hening malam
kisik curai namun tak berirama
membawa ku dalam ketidakpastian
mimpi
Pikir ku bak arak arak awan
Tumpak pukal menyesakkan nalar ku
ingin ku tepis sisir perlahan
satu persatu
agar tedas rukyat ku
Sukma ini berhayat di sembiran
Jangkang ku ragu
terus melangkah atau mundur pulang
Pekanbaru, may 23rd 2015
19.58
Read More......
Friday, March 20, 2015
EMPATI SEMANGAT
kemana hilangnya semangat menulis?
Rasanya sudah terlalu lama menyepi dalam kebisuan.
sememangnya menulis adalah uraian percakapan yang tertuang pada rangkai abjad.
sudah saatnya aku kembali menulis.
bisa jadi tulisan ini bukan apa pun.
bahkan tidak dibaca oleh banyak orang.
segelintir pun tidak.
tapi seperti yang telah aku jelaskan
sudah terlalu lama aku menyepi dalam kebisuan.
sehingga jariku kelu.
diibaratkanlah lidah pada jari ku.
sudah lama tidak menari najam, meliuk liar.
Banyak hal yang menyadarkan seseorang
bisa jadi petir yang mengelegar
perkataan yang tajam
peristiwa peristiwa penting.
pada ku hanyalah sebuah kalimat.
teruslah menulis, jika tidak bisa, samarkanlah dirimu.
Read More......
Rasanya sudah terlalu lama menyepi dalam kebisuan.
sememangnya menulis adalah uraian percakapan yang tertuang pada rangkai abjad.
sudah saatnya aku kembali menulis.
bisa jadi tulisan ini bukan apa pun.
bahkan tidak dibaca oleh banyak orang.
segelintir pun tidak.
tapi seperti yang telah aku jelaskan
sudah terlalu lama aku menyepi dalam kebisuan.
sehingga jariku kelu.
diibaratkanlah lidah pada jari ku.
sudah lama tidak menari najam, meliuk liar.
Banyak hal yang menyadarkan seseorang
bisa jadi petir yang mengelegar
perkataan yang tajam
peristiwa peristiwa penting.
pada ku hanyalah sebuah kalimat.
teruslah menulis, jika tidak bisa, samarkanlah dirimu.
Read More......
REKA BAYANG DAN LAHAR MU
INAGURASI
Keruh bumantara alas bunga tidur ku
meneladani garis hidup ini
tumpang tindih
Sejenak aku rapikan kibar sirat ku
berderak derak dalam deru angin
seperti perwira perang amuk pikir ku
cegak kokoh menantang matahari
Sumir akal ku pada bayang
yang kala pagi petang tak setinggi badan
apakah seiring waktu kau tetap ku nantikan?
Pantaskah? sirat lelah melangsir pulang?
menuntun bayang pada ujung waktu?
Tak kala badan tidak setinggi bayang
pertanda pulang diisyaratkan
aku menuntun lahar mu ke arah gunung api
menyatulah bersama ku
Read More......
Keruh bumantara alas bunga tidur ku
meneladani garis hidup ini
tumpang tindih
Sejenak aku rapikan kibar sirat ku
berderak derak dalam deru angin
seperti perwira perang amuk pikir ku
cegak kokoh menantang matahari
Sumir akal ku pada bayang
yang kala pagi petang tak setinggi badan
apakah seiring waktu kau tetap ku nantikan?
Pantaskah? sirat lelah melangsir pulang?
menuntun bayang pada ujung waktu?
Tak kala badan tidak setinggi bayang
pertanda pulang diisyaratkan
aku menuntun lahar mu ke arah gunung api
menyatulah bersama ku
Read More......
Subscribe to:
Posts (Atom)